Halo Sobat Netizen Sinau!
Kalau kamu sedang mengikuti kegiatan Karya Ilmiah Remaja (KIR) atau mulai belajar membuat penelitian, ada tiga langkah awal yang harus dikuasai sebelum menyusun proposal, yaitu menentukan tema/topik/permasalahan, membuat judul penelitian, dan menulis latar belakang masalah.
Tiga hal ini seperti pondasi rumah—kalau pondasinya kuat dan tepat, penelitian akan berdiri kokoh. Yuk, kita bahas satu per satu.
1. Cara Menentukan Tema, Topik, atau Permasalahan Penelitian
Sebelum mulai menulis, kamu harus tahu dulu apa yang ingin diteliti. Tema, topik, dan permasalahan ini saling berkaitan.
-
Tema adalah gambaran besar dari bidang yang ingin kamu teliti. Misalnya, “Pertanian”, “Pendidikan”, “Kesehatan”, atau “Lingkungan”.
-
Topik adalah bagian yang lebih spesifik dari tema. Misalnya, dari tema “Lingkungan” bisa diambil topik “Pengelolaan Sampah”.
-
Permasalahan adalah hal yang menjadi fokus penelitian, biasanya berupa kendala atau fenomena yang ingin dicari solusinya. Misalnya, “Banyaknya sampah plastik yang tidak terurai di sekitar sekolah”.
Langkah Menentukan Tema/Topik/Permasalahan:
-
Pilih bidang yang kamu minati. Kalau kamu suka sains, bisa ambil tema seputar eksperimen atau teknologi. Kalau suka bahasa dan budaya, bisa pilih tema humaniora.
-
Amati lingkungan sekitar, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat.
-
Catat permasalahan yang terlihat jelas dan sering terjadi.
-
Pilih permasalahan yang realistis untuk diteliti oleh siswa SMP/MTs, baik dari segi waktu, alat, maupun biaya.
-
Pastikan permasalahan itu bermanfaat untuk dipecahkan dan memberi dampak positif.
Contoh:
-
Tema: Kesehatan
-
Topik: Kebersihan Tangan
-
Permasalahan: Banyak siswa tidak mencuci tangan sebelum makan, sehingga rentan terkena penyakit.
2. Cara Membuat Judul Penelitian
Judul penelitian adalah wajah dari penelitianmu. Judul yang baik akan membuat pembaca langsung paham isi penelitian, sekaligus menarik perhatian.
Ciri-Ciri Judul Penelitian yang Baik:
-
Singkat dan jelas, tapi tetap mencerminkan isi penelitian.
-
Menggunakan kata-kata yang spesifik, bukan umum.
-
Tidak terlalu panjang (idealnya 10–15 kata).
-
Mengandung variabel yang diteliti, jika penelitian bersifat eksperimen.
Langkah Membuat Judul Penelitian:
-
Tentukan objek penelitian (apa yang diteliti).
-
Tentukan variabel atau aspek yang diteliti (apa yang diubah atau diukur).
-
Susun kata-kata secara runtut, mulai dari objek, variabel, lalu tujuan atau kondisi penelitian.
-
Hindari penggunaan singkatan yang tidak umum.
Contoh:
-
Pengaruh Jenis Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam
-
Studi Kebiasaan Membaca Buku di Perpustakaan SMP Negeri 1
3. Cara Membuat Latar Belakang Masalah
Latar belakang adalah bagian awal proposal penelitian yang menjelaskan mengapa penelitian ini penting dilakukan. Bagian ini berisi gambaran umum topik, permasalahan yang terjadi, dan alasan memilih topik tersebut.
Langkah Menulis Latar Belakang:
-
Mulailah dengan penjelasan umum tentang tema/topik.
-
Beri data atau fakta (dari observasi, berita, atau sumber lain) yang menunjukkan adanya masalah.
-
Jelaskan dampak dari masalah tersebut jika tidak segera diatasi.
-
Tunjukkan peluang atau manfaat jika masalah itu diteliti.
-
Tutup dengan pernyataan bahwa penelitian ini perlu dilakukan.
Contoh Potongan Latar Belakang:
Tanaman sayuran seperti bayam sangat dibutuhkan sebagai sumber gizi masyarakat. Namun, di beberapa daerah, kualitas tanaman bayam sering menurun karena pemakaian pupuk kimia yang berlebihan. Berdasarkan pengamatan di kebun sekolah, banyak tanaman bayam tumbuh kurang subur. Hal ini mendorong peneliti untuk mencoba penggunaan pupuk organik sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
